Karangasem, BaliBudaya - Pura Besakih, yang juga merupakan Pura terbesar di Pulau Bali ini terletak di Desa Besakih, Kecamatan Rendang Kabupaten Karangasem. Pura Besakih merupakan pusat kegiatan dari seluruh Pura di Bali. Pembangun Pura Besakih adalah seorang tokoh agama Hindu dari India yang telah lama menetap di pulau Jawa, nama beliau adalah Rsi Markandeya.
Pura Besakih
Jika sekarang anda lihat
sebuah bangunan Pura megah, dulunya lokasi dari Pura ini adalah hutan
belantara. Tentunya anda dapat membayangkan hutan belantara jaman dulu,
pastinya akan banyak terdapat binatang buas. Konon dikala itu belum terdapat
selat Bali seperti sekarang, karena pulau Jawa dan pulau Bali masih menjadi
satu dan belum terpisahkan oleh lautan. Karena saking panjangnya pulau yang
kita sebut sekarang dengan sebutan pulau Jawa dan pulau Bali, maka pulau ini
diberi nama pulau Dawa yang artinya pulau panjang.
Awal mulanyan, Rsi
Markandeya pendiri dari Pura ini bertapa di Gunung Hyang (Gunung Dieng di Jawa
Tengah). Setelah lama bertapa Rsi Markandeya mendapat wahyu untuk merambas
hutan di Pulau Dawa dari selatan menuju ke utara. Ditempat perambasan hutan,
Rsi Markandeya menanam kendi yang berisikan logam dan air suci. Logam tersebut
antara lain logam emas, logam perak,logam tembaga, logam besi dan logam
perunggu. Kelima logam tersebut dimasyarakat Bali disebut dengan mama Pancadatu.
Selain logam juga turut serta ditanam permata yang disebut Mirahadi yang
artinya mirah utama. Tempat penanaman kendi inilah yang disebut dengan nama
Basuki yang artinya selamat. Diberikan nama Basuki atau selamat dikarenakan
dalam perambasan hutan para pengikut dari Rsi Markandeya selamat melaksanakan
tugasnya. Dengan berjalanyan waktu nama Basuki berubah menjadi Besakih.